Selasa, 04 Oktober 2011

POTENSI QOLBU


POTENSI QOLBU
Alhamdulillahilladzii Qod Akhrojaa, Nataa Ijal Fikri Li Arbaabil Hijaa, Asyhadu Annlaa Illaha illallahu, Wa Asyhadu Anna Muhammadan Abduhu Warosuluhu La Nabiyya Ba’dahu. Wasallallahu ‘Alaihi Madaamal Hijaa, Wa Alihi Wa Sohbihi Dzawil Hudaa
“Inna Fil Jasadi Mudhghoh, Idzaa Sholuhat Sholahal Jasadu Kulluhu, Wa Idza Fasadat fasadal Jasadu Kulluhu Alaa Wahiyal Qolbu. (Rowahu Bukhori Wamuslim)
“Sesungguhnya di dalam jasad manusia ada mudhghoh, apabila dia berfungsi dengan baik, maka baiklah seluruh tubuh, dan apabila rusak, maka rusaklah seluruh tubuh, ketahuilah Mudhgoh itu ialah Qolbu”
Menurut Toto Tasmara (1999), Secara Etimologis, Qolbu berakar dari kata kerja Qolaba yang artinya berubah-ubah, berbolak- balik, berganti-ganti. Qolbu merupakan lokus atau tempat di dalam wahana jiwa manusia yang merupakan titik sentral segala yang menggerakan perbuatan manusia. Dengan Qolbu itulah Allah ingin memanusiakan manusia, memuliakannya dari segala makhluk yang diciptakan-Nya. Sebaliknya karena Qobu itu pula, manusia membinatangkan dirinya sendiri. Allah menempatkan Qolbu sebagai sentral kesadaran untuk manusia, Allah tidak hanya memandang apa yang tampak, tetapi melihat yang lebih esensial, yaitu Qolbu manusia karenadari sinilah berangkat segala tindakan  yang otentik, Rasulallah Saw, bersabda :
“Innallaha Laa yandzuru Ilaa Ajsaamikum Wala Ilaa Syuwarikum Walakin Yandzuru Ilaa Qulubikum” (Rowahu Muslim).
“Sesungguhnya Allah tidak memandang bentuk wajahmu, tidak memandang badanmu, melainkan memandang Qolbumu dan Amal perbuatanmu”
Di dalam Qolbu terhimpun perasaan moral mengalami dan menghayati tentang salah benar,  baik buruk  serta keputusan  yang harus dipertanggung jawabkannya secara sadar, sehingga kualitas Qolbu akan menentukan apakah dirinya dapat tampil sebagai Kholifah Fil Ardi, ataukah terpuruk dalam kebinatangan yang  hina, bahkan lebih hina dari binatang melata.
Ketahuilah bahwa manusia adalah makhluk yang sangat kreatif, penuh imajinasi. Apabila potensi yang dimilikinya terlepas dari cahaya Ilahi, maka masuklah ke dalam Qolbunya kekuasaan setan, sehingga seluruh kreativitasnya, imajinasinya dapat menyesatkan pandangan manusia lainnya. Qolbu yang sering diasah akan, akan bertambah tajam dan sensitive terhadap rangsangan luar. Sehingga, di dalam kita akan ada semacam bisikan, feeling yang menyuarakan kebenaran, ada semacam extra sensory perception, indra keenam yang mengatakan  ya atau tidak dalam mengambil keputusan.  (Abu Bakar Aceh, 1991)
Kesadaran dan tanggung jawab, berawal dari Qolbu, tidak ada sebuah perbuatan tanpa keterlibatan Qolbu. Sehingga, Al-Qur’an menempatkan rangkaian kesadaran, dzikir, jiwa, iman, dan takwa tidak terlepas dari peran dan fungsi Qolbu. 
Waqola Rasulallah Saw :
“Inna Fil Jasadi Mudhghoh, Idzaa Sholuhat Sholahal Jasadu Kulluhu, Wa Idza Fasadat fasadal Jasadu Kulluhu Alaa Wahiyal Qolbu. (Rowahu Bukhori Wamuslim)
“Sesungguhnya di dalam jasad manusia ada mudhghoh, apabila dia berfungsi dengan baik, maka baiklah seluruh tubuh, dan apabila rusak, maka rusaklah seluruh tubuh, ketahuilah Mudhgoh itu ialah Qolbu”
            Qolbu harus berani bertanggung jawab untuk menampilkan wajahnya yang suci dan selalu berupaya untuk berpihak kepada Allah, menghidupkan kesadaran jiwa melalui kesadaran yang hakiki.  Kesadaran ini pula yang dituntut dari proses berdzikir. 
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah  gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal”. (QS. Al-Anfaal :2)
Dzikrullah sebagai salah satu pintu hati, merupakan cahaya yang  memberikan  jalan terang, membuka kasyaf  mata antara manusia dengan Allah, dan dengan sendirinya orang yang sadar melakukan dzikrullah tersebut menyebabkan ketidak berdayaan tipu muslihat setan.  Tentunya dibutuhkan pembebasan diri dari segala belenggu nafsu yang selalu ingin menyimpangkan Qolbu dari cahaya Ilahi. Beberapa hal yang harus ditempuh untuk hal tersebut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar